BADAN ATOM DUNIA LAKUKAN UJI KELAYAKAN PLTN DI BANGKA BELITUNG
Noor mengatakan, Babel dinilai cocok untuk peletakan PLTN dari segi geologi, geografi, tata ruang, lingkungan masyarakat serta dampak ekonomi bagi masyarakat. "Babel benar-benar aman untuk peletakan PLTN dari segi geologi, geografi, tata ruang, namun itu baru dilakukan studi kelayakan dan enam tahun kemudian baru ketahuan kepastiannya," kata Noor Nedi.
Selanjutnya Noor menjelaskan, kondisi geologi dan geografis terutama bebatuan granit yang ada di pesisir pantai Babel sangat cocok untuk peletakan PLTN. "Kondisi bebatuan granit di pesisir pantai Babel sangat cocok sekali untuk pondasi peletakan PLTN, terutama untuk menghemat biaya," ujarnya.
Menurut Noor, Presiden SBY mengatakan PLTN belum menjadi prioritas untuk dibangun saat ini guna mengatasi krisis listrik di Indonesia. "Saat ini PLTN belum menjadi prioritas Presiden SBY untuk mengatasi krisis listrik nasional dan saat ini baru dilakukan studi kelayakan yang bisa mencapai enam tahun lamanya," ujarnya.
Noor menjelaskan, satu PLTN minimal menghasilkan daya sebesar 2.600 megawatt dan bisa memenuhi kebutuhan listrik Babel. "Satu PLTN bisa menghasilkan daya minimal 2.000 hingga 2.600 megawatt yang sudah melebihi kebutuhan listrik di Babel dan bisa mengaliri ke Sumatera dan Jawa," katanya.
Berita Lainnya